Budidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para
petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub
sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran
hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang
terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang
pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada
di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran.
Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam
bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik
swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang
bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah
dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar. Di lain
pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar,
mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya
tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar. Kelemahan dari
pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar,
merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam
perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan
yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara
pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan
atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas
perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan
menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut.
Perairan laut Indonesia dengan garis pantai sekitar 81.000 km
diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi. Tercatat sedikitnya
ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia, diantaranya ada 55 jenis yang
diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya Eucheuma sp, Gracilaria
dan Gelidium.
Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah eucheuma, sp
dan gracilaria. Di samping sebagai bahan untuk industri makanan seperti
agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput
laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil,
kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas,
maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan
potensi yang cukup besar.
Permintaan rumput laut kering kurang 9.300 MT per tahun dan untuk
kebutuhan industri di luar negeri 15.000 s.d. 20.000 MT per tahun. Pabrik
pengolahan keragian rumput laut di Indonesia telah ada sejak tahun 1989.
Sekarang ini ada 6 pabrik pengolahan rumput laut di Indonesia, karena itu
pabrikan dan eksportir bersaing untuk memperoleh bahan baku rumput laut kering.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber
devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan petani nelayan,
dapat menyerap tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai di
kepulauan Indonesia yang sangat potensial.
Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan. Namun adanya permasalahan dalam pembudidayaan rumput laut seperti pengadaan benih, teknis budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasarannya, maka untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut ini para petani/nelayan perlu melakukannya dengan pola PKT (Proyek Kemitraan Terpadu) dimana para petani/nelayan bekerjasama menjalin kemitraan dengan pengusaha besar rumput laut.
Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan. Namun adanya permasalahan dalam pembudidayaan rumput laut seperti pengadaan benih, teknis budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasarannya, maka untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut ini para petani/nelayan perlu melakukannya dengan pola PKT (Proyek Kemitraan Terpadu) dimana para petani/nelayan bekerjasama menjalin kemitraan dengan pengusaha besar rumput laut.
SALAM SUKSES BUAT ANDA SEKALIAN
No comments:
Post a Comment